Kisah Inspiratif dan Tantangan Zhang Xinyang: Dari Kesuksesan Awal hingga Merepotkan Orang Tua

Kisah Inspiratif dan Tantangan Zhang Xinyang Dari Kesuksesan Awal hingga Merepotkan Orang Tua
Kisah Inspiratif dan Tantangan Zhang Xinyang Dari Kesuksesan Awal hingga Merepotkan Orang Tua

Zhang Xinyang, yang pernah dijuluki sebagai anak ajaib karena meraih gelar sarjana di usia 13 tahun, kini menghadapi pengangguran dan menjadi beban bagi orang tuanya. Pada usia 16 tahun, ketika banyak siswa SMA masih merenungkan universitas mana yang akan mereka pilih, Zhang Xinyang telah berhasil meraih gelar PhD sebagai lulusan termuda di Tiongkok.

Zhang awalnya mendaftar di Universitas Teknologi dan Pendidikan Tianjin pada tahun 2005, dan segera menjadi mahasiswa termuda di Tiongkok pada usia 10 tahun. Karena prestasinya, dia dikenal dengan sebutan “anak ajaib,” “bocah jenius,” dan “anak istimewa.”

Namun, ketika dia memulai semester pertamanya sebagai mahasiswa PhD di Universitas Aeronautika dan Astronautika Beijing (BUAA), Zhang mulai menjadi perbincangan publik karena beberapa komentar kontroversial yang dia posting di Weibo. Dia menyatakan bahwa pekerja “kerah putih” tidak memberikan kontribusi apa-apa kepada Beijing, yang menarik perhatian banyak orang.

Dalam sebuah wawancara televisi, Zhang juga menyatakan bahwa orang tuanya harus membelikan apartemen di Beijing agar dia tidak menjadi seorang gelandangan. Pernyataan ini memicu reaksi beragam dan kritik di media sosial.

Baca Juga : Pentingnya Logika dalam Kehidupan Sehari-hari: Mengapa Kita Harus Memperhatikannya

Zhang mungkin terlihat seperti anak yang manja dan terlalu percaya diri bagi banyak orang, tetapi perjalanan hidupnya tidak sepenuhnya ditentukan oleh dirinya sendiri. Dia dilahirkan dalam keluarga biasa di Tiongkok timur laut, di mana ayahnya berjuang keras untuk memastikan Zhang mendapatkan pendidikan terbaik.

Ayah Zhang rela mengorbankan peluangnya untuk melanjutkan pendidikan demi impian putranya. Dengan bimbingan ayahnya, Zhang mengalami percepatan dalam pendidikan dan mencapai kelas lima sekolah dasar pada usia enam tahun.

Namun, Zhang juga memaksa orang tuanya untuk membelikan apartemen di Beijing dengan ancaman bahwa jika mereka tidak memenuhi permintaannya, dia tidak akan menghiraukan guru pembimbingnya. Ini akhirnya membuat orang tuanya berbohong tentang asal-usul apartemen tersebut.

Banyak yang mengkritik Zhang, menyebutnya sombong dan menganggap apa yang diminta olehnya akan membuat orang tuanya gila. Namun, bagi Zhang, hal tersebut membuatnya merasa seperti dia yang “dibuat gila oleh orang tuanya.”

Sekarang, Zhang Xinyang, yang pernah disebut sebagai anak ajaib, menghadapi pengangguran dan menjadi beban bagi orang tuanya. Perjalanan hidupnya yang penuh tekanan dan ekspektasi tinggi akhirnya membawanya pada tahap ini.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *