Beragam Komentar Terkait : Surat Cinta PTS Yogyakarta untuk Mas Menteri mengungkapkan kegelisahan atas perkembangan Pendidikan Tinggi di Indonesia

Beragam Komentar Terkait Surat Cinta PTS Yogyakarta untuk Mas Menteri mengungkapkan kegelisahan atas perkembangan Pendidikan Tinggi di Indonesia
Beragam Komentar Terkait Surat Cinta PTS Yogyakarta untuk Mas Menteri mengungkapkan kegelisahan atas perkembangan Pendidikan Tinggi di Indonesia

Sebuah Surat terbuka ditulis oleh Rektor UII : Surat Cinta PTS Yogyakarta untuk Mas Menteri mengungkapkan kegelisahan atas perkembangan pendidikan tinggi di Indonesia. Dalam surat ini, Fathul Wahid, Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Wilayah V Yogyakarta dan Rektor Universitas Islam Indonesia, menyampaikan keprihatinan terhadap situasi PTS di Indonesia. Berikut ini ulangannya:

“Sudah lama kami gelisah dengan perkembangan mutakhir pendidikan tinggi di Indonesia. Oleh FATHUL WAHID, Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Wilayah V Yogyakarta dan Rektor Universitas Islam Indonesia.”

Tulisan Surat Cinta PTS Yogyakarta untuk Mas Menteri ini mendapatkan beragam tanggapan dan komentar dari berbagai pihak. Mereka umunya meniyakan kondisi ini dan perlud apat perhatian dari Mas Menteri. Berikut ini beragam tanggapan yang dikutip dari Post di FB Fathul Wahid (31/10/2023)

“Thorikul Huda: Mudah2an bisa segera direspon Mas Menteri inggih Pak Rektor. Kegalauan PTS di Indonesia biar bisa terjawab dan ada solusi yang terbaik untuk PTS yang juga telah memberikan kontribusi yang tidak kecil bagi perkembangan dunia pendidikan di Indonesia.”

“Fathul Wahid: Thorikul Huda Amin ya mujibas sailin. Semoga Pak 🤲”

“Umi Yati: Apakah perlu adanya evaluasi penyelenggaraan dan sistem pembelajaran Universitas Terbuka”

“Fathul Wahid: Umi Yati Sudah seharusnya, Bu”

“Farid Bambang Siswantoro: Semoga uneg-uneg PTS yang diwakili Pak Rektor ini direspon sebagaimana harapan PTS di Yogya — bahkan di seluruh Indonesia itu.”

“Fathul Wahid: Farid Bambang Siswantoro Dengan senang hati, Pak. Semoga ada perubahan kebijakan.”

“Arif Julianto: Leres mas Fathul. Salam dari PTS di Klaten.”

“Fathul Wahid: Arif Julianto Matur nuwun, Pak. PTS Indonesia insyaallah maju bersama ✊”

“Tzu Ghe Eng: Andai UII di jadikan PTN saja gimana Prof ? 😀 Atau semua yg PTS di ‘nasionalisasi’/’di negrikan’ saja semua nya. Andai sih. Tapi apa nanti konsekuensi nya ? 🙏”

“Fathul Wahid: Tzu Ghe Eng Isunya bukan itu, Pak. Yang saya tulis juga bukan suara UII saja. Itu suara PTS di Indonesia.”

“M Husnaini: Semoga setiap pengabdian dan perjuangan Prof Fathul Wahid senantiasa diberkahi Allah.”

“Fathul Wahid: M Husnaini Amin ya mujibas sailin 🤲🤲🤲”

“Olly Tribuana: Pak Mentri semoga bisa mendalami & mengambil kebijakan dari isi surat pak Rektor.”

“Muhammad Nashihun Amin: ‘Memang betul, PTS yang jumlahnya ribuan itu ‘hanya’ melayani 4,5 juta mahasiswa, sedang PTN yang cacahnya ratusan itu menjadi rumah bagi sekitar 3,3 juta mahasiswa. Tetapi, ada yang sering dilupakan. Sebaran PTS menjangkau seluruh pelosok negeri, selain juga memberikan layanan pendidikan tinggi yang tidak mampu diberikan oleh PTN. Tidak hanya soal jangkauan geografis, tetapi juga jangkauan daya beli.’ – Prof Fathul Wahid”

“Heri Syopyan: Semoga segera jadi menteri, Prof.”

“Umi Yati: Heri Syopyan Aamin…”

“Edie Susatyo: Dan juga setiap instansi membikin sekolah kedinasan sendiri-sendiri, apakah jurusannya tidak bisa di akomodir oleh PTS sehingga hrs bikin sekolah sendiri ? (masalahnya dibiayai oleh negara)”

“Riski Kurniawan: Sehat selalu pak ❤️”

“Al Makin: Nah”

“Imam Suharjo: Semoga Mas Menteri mendengarkan dan membuat kebijakan yang lebih adil dan berimbang untuk masa depan bangsa.”

Baca Juga : Rektor UII menulis Surat terbuka untuk Mas Materi Nadiem

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *