Antara Skill dan Pengalaman

FB Grup publik akan berubah pada 3 Desember 2021 menjadi lebih terbuka
FB Grup publik akan berubah pada 3 Desember 2021 menjadi lebih terbuka

Salah satu diskusi di Group PHP Indonesia Antara Skill dan Pengalaman.

Dengan hanya melihat skill dan BUKAN TAHUN PENGALAMAN. masih byk developer yang bergaji < 10jt/bln. Menurut kamu apa yang bisa membuat income kita > 10jt/bln (bergaji tetap) atau > 120jt/tahun (proyekan/freelance)?

Dari pengamatan saya, salah satunya dipengaruhi oleh total nilai penjualan/omzet perusahaan. Kerjaan boleh banyak, tapi kalau nilai sales/proyeknya gak gede, income juga otomatis pengaruh.

Gimana pendapatmu?

Itu jg ditentukan oleh kepada siapa kita menawarkan value, dimana value itu akan dihargai, dan seberapa bisa menyampaikan betapa besar value yg bisa kita generate/create/add utk si klien.

Poin pertama membutuhkan kemampuan networking, poin kedua membutuhkan kemampuan marketing/branding/storytelling.

Tahu kan ada barang yg sama, tp ketika dijual ke kalangan tertentu harganya akan lebih mahal. Contohnya jualan system security.

Ada juga barang yg sama, tp ketika dipackage dan dijual dgn cara yg berbeda, harganya akan jauh lebih mahal atau jauh lebih laris. Contohnya Odoo, sama2 opensource dgn iDempiere/ ADempiere, tp 5 tahun terakhir menyalip popularitasnya krn UI-nya lebih dikembangkan dan paket produknya lebih jelas.

Faktor lain, Gaji yg didapat bergantung kemampuan perusahaan.

Selain skill programming, untuk bisa dapat gaji tinggi juga dibutuhkan SKILL UNTUK JUAL DIRI. Ada yg skill WOW tapi skill jual diri biasa-biasa saja, jadinya gaji juga biasa2 saja. Ada yg skill hitungannya biasa aja tapi bisa jual diri harga tinggi.

Biasanya yg saya amati dari 2 sisi : Perusahaan yg mapan. Biasanya tergantung dgn besarnya pemasukan tahunan perusahaan beserta perkembangannya. Perusahaan yg pengin melakukan terobosan dan ekspansi, terutama yg berbekal senjata IT. Untuk yg ini lebih ke kekuatan modal yg dimiliki serta dorongan petinggi khususnya pemilik untuk menuntaskan keinginan mewujudkan terobosan tsb. Biasanya perusahaan yg seperti ini lebih berani menggaji tinggi tenaga IT, asal bisa mengarah ke terwujudnya visi mereka tersebut..

Selain besarnya perusahaan, bidang usaha perusahaan mungkin juga bisa jadi faktor. Jika core bisnis perusahaan bukan di IT, kadang dianggap sebagai staf biasa (tim support). Misal jadi programmer di rumah sakit, atau programmer di kantor pemerintahan. Apalagi jika perusahaan tersebut tidak menjadikan IT sebagai divisi yang penting. Idealnya bisa dapat gaji besar jika masuk ke perusahaan besar dan bisnis utamanya memang mengandalkan IT. Meskipun ini tidak selalu.

info via : @phpid

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *