Smart Farming 4.0 adalah metode pertanian cerdas berbasis teknologi dan komunikasi. Teknologi yang digunakan dalam Smart Farming 4.0 diantaranya Drone Sprayer pestisida dan pupuk cair, Sietem Irigasi, Drone untuk pemetaan lahan serta Soil and Weather Sensor yang berbasis IOT, dll. Pengelolaan Pertanian juga da jursuan ini di Universitas / Kampus di Indonesia.
Baca Juga : Universitas di Yogyakarta Swasta – UMBY
‘Smart farming merupakan bagian dari pengembangan IOT (Internet of Things) dalam bidang pertanian,Smart farming – Pertanian 4.0. Bertujuan untuk membuat pengelolaan pertanian bisa lebih optimal dan smart. smart farming akan menyampaikan ruang lingkup atau yang dicakup dalam sebagai berikut:
- Sensor, sensor merupakan bagian penting dalam smart farming, karena sensor akan menangkap data dan mengirimkan kepada sistem informasi pertanian, dan dari data tersebut akan diolah menjadi informasi dan informasi tersebut akan digunakan sebagai alat untuk mengambil keputusan pertanian. Sensor tersebut mencakup sensor udara, sensor air, sensor cahaya, sensor kelembaban, sensor ph tanah, kelembaban dan lain lain
- Aplikasi, Software atau aplikasi, software ini yang bertugas mengolah data yang diterima dari sensor dan diolah menjadi informasi dan informasi digunakan untuk mengambil keputusan petani, sekaligus mampu menggerakan mesin mesin pertanian secara otomatis. Sebagai contoh, sensor kelembaban akan mengirim kelembaban udara di software, dan software menentukan apakah kelembaban itu ideal atau tidak untuk suatu tanaman, jika tidak ideal maka software secara otomatis mampu menginstruksikan kepada perangkat irigasi untuk mengairi lahan tersebut secara otomatis
- Konektivitas, Connectivity, atau jaringan data. Dalam smart farming data yang ditangkap sensor dan dikirim ke pusat data membutuhkan jalur atau media dalam hal ini pengiriman data. Maka perlu dibangun atau di dukung transformasi data seperti jaringan telephon atau jaringan internet.
- Lokasi, Lokasi, dalam hal ini lokasi merupakan bagian penting dari smart city untuk ditentukan dan dianalisa bisa menggunakan GIS ( Global data system ) dengan menentukan lokasi akan mampu menentukan pengendalian hama, pengedalian alat dengan menggunakan geo fancing dan lain lain.
- Robot, Robotic, robotic merupakan mekanik yang digerakan oleh software atas perintah atau program manusia, dengan robotic inilah mampu ditekan biaya. Dan lebih efektif, efisien dan ekonomis. Contoh robotic adalah traktor otomatis, penyimpanan otomatis dan lain lain.
- Data Analisa, Data Analisa, data sangat penting dalam smart farming, karena data inilah bahan untuk dioleh menjadi informasi dan informasi digunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusa pertanian dalam smart farming. Data ini diambil dari sensor dan sensor mengirim data ke software dan software menghasilkan suatu informasi dan informasi tersebut yang akan memerintahkan perangkat lain untuk bekerja.
Ke enam hal di atas merupakan ruang lingkup dalam smart farming, sangat bermanfaat untuk merencanakan smart farming baik bagi petani maupun untuk pemerintah dalam hal ini departemen pertanian Smart farming – Pertanian 4.0 untuk mengambil kebijakan pemanfaatan smart farming. Smart farming – Pertanian 4.0 dalah masa depan yang nyata.
Pingback: Hal yang Unik dari Bunga Rafflesia - Jogja Online Adv