Sepatu dengan kategori “haram” atau ilegal dalam dunia lari biasanya merujuk pada sepatu yang dilarang dipakai dalam kompetisi resmi karena fitur atau teknologi yang memberikan keuntungan tidak adil bagi penggunanya. Adidas Adizero Prime X2, misalnya, termasuk dalam kategori ini karena memiliki fitur-fitur seperti bantalan ekstra tebal atau teknologi yang dapat meningkatkan performa lari secara signifikan.
Badan olahraga, seperti World Athletics, mengatur batasan tertentu untuk tinggi sol dan teknologi sepatu yang diizinkan, sehingga sepatu seperti ini bisa dianggap melanggar aturan saat digunakan dalam perlombaan resmi.
Sepatu seperti ini tetap populer dan dapat digunakan untuk latihan atau kegiatan lari non-kompetitif karena kenyamanannya dan potensi peningkatan performa bagi pelari.
Adidas Adizero Prime X 2 Strung saat ini dihargai sekitar $300 atau sekitar 4,5 juta hingga 5 juta rupiah di Amerika Serikat. Sepatu lari berperforma tinggi ini dirancang dengan bantalan maksimal dengan ketinggian sol 50 mm yang menawarkan kenyamanan ekstra. Namun, ketinggian sol ini melebihi batas yang diizinkan dalam lomba resmi sehingga sepatu ini dilarang untuk kompetisi.
Sepatu ini memiliki dua pelat karbon dan bagian atas yang disebut “Strung” yang terbuat dari kain khusus untuk kenyamanan dan stabilitas. Meskipun cukup berat (sekitar 295 gram), sepatu ini cocok untuk latihan jarak jauh atau lari interval yang mengutamakan kenyamanan dan bantalan. Untuk alternatif lebih terjangkau dengan performa serupa, pelari bisa mempertimbangkan model lain seperti Hoka Rocket X 2 atau Nike Vaporfly 3.
Adidas Adizero Prime X 2 Strung biasanya digunakan oleh pelari yang serius atau profesional untuk latihan, terutama mereka yang menginginkan sepatu dengan teknologi canggih yang dapat meningkatkan performa dalam lari jarak jauh atau interval. Karena tingginya sol sepatu ini yang melebihi batas aturan untuk lomba resmi, Prime X 2 tidak diizinkan dalam kompetisi resmi.
Namun, sepatu ini tetap populer di kalangan pelari yang ingin merasakan bantalan tebal dan dukungan energi yang diberikan oleh teknologi pelat karbon rangkap serta desain midsole yang inovatif.
Banyak pengguna adalah pelari yang memiliki sepatu khusus untuk lomba dan menggunakan Prime X 2 sebagai sepatu latihan harian atau sepatu untuk meningkatkan ketahanan. Bagi beberapa pelari, sepatu ini membantu melatih kecepatan dan kekuatan selama sesi latihan, namun dengan lebih banyak kenyamanan dan stabilitas.
Bukan Sepatu Kerja
Adidas Adizero Prime X 2 Strung bukan sepatu yang dirancang untuk kerja sehari-hari, melainkan untuk olahraga lari, terutama latihan lari jarak jauh atau interval yang membutuhkan kenyamanan dan performa tinggi. Sepatu ini memiliki desain dan teknologi khusus untuk meningkatkan kecepatan dan mengurangi kelelahan selama latihan intensif. Misalnya, bantalan ekstra tebal serta pelat karbon ganda dirancang untuk memberikan dorongan tambahan pada pelari, yang tidak diperlukan dalam aktivitas harian atau pekerjaan di kantor.
Selain itu, sol yang sangat tebal dan fitur pelat karbonnya mungkin tidak nyaman dan kurang stabil untuk penggunaan sehari-hari atau pekerjaan yang melibatkan banyak berdiri atau berjalan. Kelebihan utama sepatu ini adalah teknologi performa untuk berlari, bukan kenyamanan umum yang biasanya diperlukan untuk sepatu kerja.
Kapan di Luncurkan?
Adidas Prime X 2 Strung resmi diluncurkan pada 1 September 2023. Sepatu ini menarik perhatian karena desainnya yang inovatif, terutama dengan tiga lapisan busa Lightstrike Pro pada midsole dan dua pelat karbon yang memberikan bantalan maksimal dan responsivitas tinggi untuk lari jarak jauh. Meskipun sedikit lebih berat, sepatu ini dirancang untuk stabilitas dan kenyamanan selama latihan intensif, sehingga lebih cocok untuk latihan daripada kompetisi resmi.
Info foto produk https://www.adidas.co.id/en/adizero-prime-x-2-0-strung-shoes-931122.html