Slab on pile dalam konteks jembatan atau jalan raya adalah sistem konstruksi di mana pelat beton (slab) ditempatkan langsung di atas tiang pancang (pile). Tiang pancang ini berfungsi sebagai pondasi yang menyalurkan beban dari struktur pelat beton ke lapisan tanah yang lebih dalam dan lebih stabil.
Sistem slab on pile biasanya digunakan pada area dengan kondisi tanah yang tidak stabil atau kurang mampu menahan beban, seperti tanah lunak, berawa, atau tanah yang memiliki potensi penurunan (settlement) tinggi. Beberapa karakteristik slab on pile adalah:
- Distribusi Beban: Pelat beton mendistribusikan beban dari jalan raya atau jembatan secara merata ke tiang pancang yang tertanam dalam tanah.
- Stabilitas Tanah: Karena tiang pancang ditanam ke dalam lapisan tanah yang lebih keras, sistem ini memberikan stabilitas yang lebih baik dibandingkan dengan hanya menggunakan pondasi dangkal.
- Perlindungan terhadap Penurunan Tanah: Sistem ini mengurangi risiko penurunan (settlement) yang tidak merata karena beban disalurkan ke lapisan tanah yang lebih dalam.
- Penggunaan pada Area Rawan Banjir: Slab on pile sering digunakan pada proyek infrastruktur di daerah yang sering tergenang air atau yang memiliki fluktuasi permukaan air tanah yang tinggi.
Video Agus Bintanto, Jembatan Pandansimo Yogyakarta Hampir Tersambung ‼️ 25 Set Plengkung Baja Sudah Terpasang menujukan adanya Slab On Pile dalam konstruksi jembatan ini.
Baca Juga : Mengapa Banyak Jembatan di Cat Merah?
Sistem ini sangat umum digunakan pada konstruksi jembatan, flyover, atau jalan tol yang melewati area dengan karakteristik tanah yang lemah.