Tulisan ini bersumber dari FB Pak Bambang Nurcahyo Prastowo (BNP) dari UGM setelah pak BNP ikut Webnarnya pak Agus Susatya. bisa cek link Posting di FB.nya. Yuk simak Tulisan pak BNP berikut ini tentang Hal yang Unik dari Bunga Rafflesia.
“Asik juga mengikuti webinar yang membahas tumbuhan rafflesia oleh pak Agus Susatya. Ternyata banyak hal unik yang belum saya ketahui dari tumbuhan ini. Sebelumnya saya hanya tahu rafflesia adalah tumbuhan bunga raksasa di Sumatera yang mengeluarkan aroma bangkai. Karena itu yang teringat dari rafflesia adalah bunga bangkai. Ternyata bunga bangkai beda lagi.” tulisa pak BNP di akun FB-nya
Bunga rafflesia itu tumbuhan parasit murni
Baru tahu kalau rafflesia itu tumbuhan parasit murni dalam arti mengambil nutrisi dari inang sepenuhnya, tidak punya komponen untuk mengumpukan energi sendiri. Parasit jenis lain ada punya chlorophil untuk ambil memanen energi sinar matahari sendiri. Yang menarik, sampai sekarang baru tumbuhan keluarga anggur-angguran (vitaceae) genus tetrastigma yang bisa tersisipi rafflesia.
Rafflesia bisa mengeluarkan biji
Menurut pak Agus, meskipun diketahui bisa mengeluarkan biji, tapi sampai sekarang belum ada yang bisa menghidupkan rafflesia dari biji. Yang terjadi, tahu-tahu muncul “bisul” di batang anggur-angguran yang membesar sampai diameter 30 cm dan kemudian mekar begitu saja bunganya. Rafflesia tidak terlihat memiliki batang atau daun.
Karena tidak bisa menumbuhkan bijinya, untuk membiakkan Rafflesia, bisa dilakukan stek tumbuhan inangnya. Mestinya yang distek adalah yang sudah terlihat ada bisul Rafflesianya. Ini sudah dilakukan zaman pendudukan Inggris dulu sehingga sesekali kita bisa lihat bunga ini di Kebun Raya Bogor.
Simak Juga Tulisan : Smart farming – Pertanian 4.0
Mengapa Rafflesia bau busuk?
Apakah Rafflesia makan binatang seperti kantong semar? Jawabnya tidak. Diduga, bau busuk itu untuk menarik serangga untuk keperluan penyerbukan karena memang ada jenis bunga jantan dan bunga betina. Masalahnya, sangat jarang ditemukan bunga rafflesia mekar lebih dari satu dan sebagian besar yang ditemukan saat ini berjenis jantan. Semakin langka kemungkinan bunga muncul bunga jantan dan betina bersama-sama berdekatan. Selain itu, bung rafflesia bertahan paling lama 7 hari.
Tidak mudah mendapat ijin
Karena kenyataannya ada banyak jenis rafflesia, sangat boleh jadi di masa lalu memang terjadi perkembangbiakan tanaman ini melalui perkawinan. Pak Agus sangat berminat untuk melakukan DNA sequencing Rafflesia untuk menguak lebih dalam hubungan kekerabatan keluarga Rafflesia, mungkin pak Budi Daryono juga tertarik untuk melakukannya. Masalahnya, karena bunganya jarang nongol dan dilindungi hukum, tidak mudah mendapat ijin untuk memotong dan membawanya ke laboratorium.
Sumber Posting di FB BNP